 |
| Direktur Utama PT Hutama Karya, I Gusti Ngurah Utama |
PT Hutama Karya (HK) sebagai pihak kontraktor pelaksana yang membangun jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra), akhirnya memilih metode sistem pakem dari Cina dalam pembangunan tiang pancang tol palindra. Metode cara pakem dipakai karena sesuai dengan kondisi tanah di lokasi pembangunan. "Kita dan orang Kementerian PU sudah cek langsung bangunan kontruksi di Cina yang pakai cara pakem. Ternyata kontruksinya memang bagus. Jadi cara pakem ini akan dipakai untuk kontruksi jalan tol palindra," ujar I Gusti Ngurah Utama Direktur Utama PT Hutama Karya, seusai menyampaikan laporan teknis kepada Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Griya Agung Pemprov Sumsel Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Rabu (29/7/2015).
Dikatakannya, cara pakai dipakai karena tanah pembangunan jalan tol palindra kondisinya tanah lembek.
Jadi cara pakem dinilai para ahli sangat cocok untuk kontruksi tiang pancang jalan Sebetulnya rencana pertama pakai cara seribu kak, namun ahli dibidangnya menilai sangat bahaya jika ada goyangan. Cara keduanya yakni sistem cakar ayam, namun dinilai sulit. Akhirnya kita pakai cara pakem setelah kita lihat di Cina. Soal biayanya sama saja dan targetnya sebelum Asean Games ini sudah selesai," ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakan kotak komentar untuk bertanya, menambahkan, memberi saran serta berdiskusi. Jangan Spam dan berbau SARA. (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan)