Siapa yang
tak kenal kerokan? Mungkin hampir semua orang pernah melakukannya khususnya orang indonesia.
Apalagi saat cuaca ekstrim melanda seperti sekarang ini. Banyak orang
mengeluh tak enak badan, meriang, masuk angin dan berbagai gejala yang
tidak nyaman lainnya. Hal itu dirasakan sangat mengganggu aktivitas dan
kesehatan pada umumnya. Jalan yang paling mudah dan murah adalah dengan
kerokan. hehe...
Biasanya
ketika kita sedang tidak enak badan, katakanlah masuk angin begitu,
sebenarnya disebabkan karena terjadi gangguan pada pernapasan atau
sesuatu yang tidak beres pada tubuh kita. Bisa pula disebabkan oleh gas
bertumpuk di dalam usus dan tak bisa dikeluarkan yang masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Itu membuat pembuluh darah
setempat membengkak, aliran darah dan penyaluran lendir bertambah banyak
sehingga menyelimuti jaringan di paru-paru dan sekitar jaringan yang
terganggu. Akibatnya fungsi pernapasan tidak beres dan tubuh kekurangan
zat asam tetapi sebaliknya malah kelebihan zat asam arang.
Ketika
itulah orang lantas minta dikerok. Kerokan itu akan “menipiskan” kulit
dan mendekatkan pembuluh-pembuluh darah kecil dengan udara di permukaan
tubuh sedangkan pori-pori tubuh membuka lebar. Maka kekurangan zat asam
dapat dipenuhi, kelebihan zat asam arang dapat dibuang melalui permukaan
kulit yang dikerok. Dengan kata lain kerokan dapat membuat tubuh
bernapas melalui tempat-tempat yang dikerok, yang tampak berwarna merah
atau merah menghitam sebagai tanda bahwa pertukaran udara berhasil.
Sensasi
nyaman dan nikmat yang dirasakan terjadi karena adanya zat endorfin di
otak yang dialirkan ke seluruh tubuh. Zat ini memang mempunyai efek
nyaman bagi tubuh yang mampu menghilangkan rasa sakit akibat kulit
dikerok dengan uang logam. Karena rasa sakit itulah yang merangsang otak
untuk mengeluarkan zat kimia ini sehingga rasa sakit berubah menjadi
rasa nyaman dan nikmat. Selanjutnya orang akan merasa enteng dan
merasakan kesegaran tubuhnya.
Namun
demikian ada juga sisi negatif dari kerokan yaitu kulit akan menjadi
tipis, dan kerokan membuat orang menjadi ketagihan. Apabila terlalu
sering dilakukan maka tubuh akan kebal sehingga penyakit ringan yang
bisa sembuh dengan cara ini menjadi susah sembuhnya. Akibat lainnya
kulit bisa jadi lecet pada bekas kerokannya.
Jika Anda
tak terbiasa kerokan sebaiknya tak usah mencobanya. Apalagi kalau kulit
Anda sensitive, bisa-bisa terjadi iritasi. Tetapi bagi Anda yang sudah
biasa, kerokan memang huenaak tenaaaan…….!
Pengobatan untuk masuk angin bagi anda tidak terbiasa krok, coba de..ni...GONG.COM ada sedikit anjuran moga bermanfaat.
- Ramuan Obat Tradisional 1 : 200
gram ubi merah ( dikupas dan di potong- potong), 15 gram jahe merah/jahe biasa, 1
butir biji pala (dimemarkan), 5 butir cengkeh, 10 butir kapulaga, 1 ibu jari kayu manis, 10 butir merica, dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya. Tunggu hingga airnya hangat lalu diminum dan ubinya dimakan. Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. Ramuan - Obat Tradisional 2 : 25
gram kencur, 15 gram jahe, dan 3 butir kapulaga direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Tunggu hingga air rebusannya hangat lalu diminum. Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. - Ramuan Obat Tradisional 3 : 2
pilah daun pepaya dicuci bersih lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Tunggu hingga air rebusannya hangat lalu diminum. Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. - Ramuan Obat Tradisional 4 : 80
gram daun lidah buaya, 15 gram jahe, 20 gram kencur, dan 25 gram temu lawak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc kemudian diminum selagi hangat. Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari. - Ramuan Obat Tradisional 5 : Rebus dalam 600 ml air bahan yang terdiri dari : 30 gram lengkuas yang telah diiris-iris, 20 gram jahe yang telah diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkih, 6 butir kapulaga, dan gula aren secukupnya. Rebus hingga tersisa 300 ml, lalu saring. Pemakaian : Minum hangat- hangat, 2 kali sehari. Ramuan
- Obat Tradisional 6 : Rebus bahan-bahan yang terdiri dari : 25 gram lempuyang yang telah diiris- iris, 25
gram bangle, 5 gram pala yang telah ditumbuk halus, dan 1 sendok teh lada yang telah ditumbuk halus. Bahan direbus dalam 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Pemakaian : Minum hangat- hangat, 2 kali sehari. - Ramuan Obat Tradisional 7 : Siapkan bahan yang terdiri dari : 5 buah cabai jawa, 10 gram daun mint, 10 gram kulit jeruk purut, 25 gram temulawak. Bahan-bahan direbus dengan 600 ml air, hingga tersisa 300 ml air lalu disaring Pemakaian : minum hangat- hangat, 2 kali sehari
Terimakasih, tips-nya sangat membantu gan.
BalasHapusSama sama,...semoga bermanfaat. trims udah mampir di blog saya.
Hapus